Tabligh Akbar Hidayatullah Depok: Meneladani Rasulullah sebagai Panduan Keluarga Muslim
Pesantren Hidayatullah Depok – Pondok Pesantren Hidayatullah Depok menjadi saksi terselenggaranya Tabligh Akbar bertema “Keteledanan Nabi Muhammad SAW, Panduan Keluarga di Era Fitnah Akhir Zaman” pada Sabtu, 20 Rabi’ul Awal 1447 H (13/9/2025). Acara yang dipusatkan di Masjid Ummul Quraa ini diikuti sekitar 700 peserta, mulai dari masyarakat umum, santri SMP-MA, hingga karyawan pesantren.
Ketua panitia, Ust. Najibullah, M.M., dalam sambutannya menegaskan bahwa acara ini sudah direncanakan sejak Muharram, namun sempat tertunda. “Alhamdulillah akhirnya terlaksana di bulan Rabiul Awal, bulan kelahiran Rasulullah SAW. Tema ini sangat penting, karena keluarga butuh keteladanan Rasulullah sebagai benteng menghadapi fitnah akhir zaman,” jelasnya.
Suasana Khidmat dan Semarak
Acara diawali lantunan hadroh oleh santri SMP-MA Integral Hidayatullah Depok, disusul pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ahmad Aufa, santri kelas IX yang pernah mewakili Kota Depok dalam Musabaqah Hifdzil Qur’an tingkat provinsi. Ia membacakan Surah Al-Ahzab ayat 21 tentang keteladanan Rasulullah, dengan bacaan yang menyentuh hati peserta.
Pesan Penting tentang Shalat
Keynote speaker, KH. Abu A’la Abdullah, M.H.I., menekankan urgensi shalat sebagai fondasi agama. “Shalat itu penting, karena menjadi penentu kita di akhirat kelak. Rasulullah bersabda, shalatlah kalian sebagaimana aku shalat,” tegasnya. Ia mengingatkan keluarga muslim untuk menanamkan shalat sejak dini, agar generasi tidak terjerumus dalam problem sosial akibat lemahnya iman.
Menurutnya, umat Islam harus bertumpu pada tauhid, berhukum dengan Al-Qur’an, serta berakhlak Qur’ani. “Warisan Rasulullah hanya ada dua: Qur’an dan Sunnah. Siapa yang berpegang pada keduanya, tidak akan tersesat selama-lamanya,” pesannya.
Mengupas Zaman Fitnah
Materi inti disampaikan oleh Ust. Ihsan Tanjung, Lc., pakar kajian akhir zaman, dengan moderator Ust. Suhardi Sukiman, S.Th.I. Ia menjelaskan tanda-tanda akhir zaman sudah berlangsung sejak diutusnya Nabi Muhammad SAW.
“Kita kini berada di fase mulkan jabriyyan (para penguasa yang memaksakan kehendak),” ungkapnya. Ia menyoroti tantangan globalisasi, perang pemikiran (ghazwul fikri), hingga pelemahan akidah yang mengancam generasi muda.
Dalam menghadapi era fitnah, Rasulullah memberikan pedoman: menjaga lisan, fokus pada keluarga, dan tidak larut dalam urusan yang tidak bermanfaat.
Tiga Program Keluarga Muslim
Sebagai solusi, Ust. Ihsan menawarkan tiga program keluarga muslim:
- Thalabul ‘ilm – konsisten menuntut ilmu sebagai cahaya pembeda kebenaran dan kebatilan.
- Membangun lingkungan islami – mempererat persahabatan dengan orang saleh untuk menjaga akhlak dan iman.
- Menghidupkan ukhuwah – melalui tawaashau bil haq, tawaashau bish shabr, dan tawaashau bil marhamah.
“Tiga hal ini akan menjadi benteng keluarga muslim di tengah derasnya fitnah. Mari kita berlomba mendekatkan diri kepada Allah SWT,” serunya.
Penutup
Acara ditutup doa bersama yang dipimpin Ust. Hafid Bahar, M.M., dilanjutkan pembagian doorprize berupa sayuran, minyak, dan bingkisan lain yang menambah keceriaan peserta.
Melalui Tabligh Akbar ini, penyelenggara berharap keluarga muslim semakin kuat dalam meneladani Rasulullah SAW. Hal ini juga sejalan dengan visi Pesantren Integral Hidayatullah Depok yang unggul dalam bidang Al-Qur’an, bahasa, dan sains, sekaligus menyiapkan generasi berkarakter Qur’ani yang tangguh menghadapi tantangan zaman.
(Laporan: Mercyvano Ihsan | Foto: Munif Achmad Musyafir, Santri Kelas X Program Lifeskill Jurnalistik SMP-MA Integral Hidayatullah Depok)
